Senin, 06 Februari 2012

Sebuah pilihan,,,


0PINI
Saridon; Solusi di Akhir Bulan
            UANG. Siapa yang tidak kenal yang namanya uang di dunia ini. Dia menguasai segala aspek kehidupan manusia. Mau minum pakai uang, mau makan pakai uang, mau jalan pakai uang (walaupun kita sadar kalau jalan itu yah pakai kaki) tapi begitulah realitanya. Mau parkir kendaraan pakai uang, sampai pada masalah yang kecil seperti buang air kecil pun harus pakai uang. Sungguh, kini uang menjadi penguasa. Banyak orang yang berpendapat bahwa uang adalah raja, tanpa uang kita akan susah melakukan aktivitas. Akhirnya, tidak mengherankan jika di media massa dipenuhi dengan dedline tentang korupsi yang merajalela. Mulai dari skandal century, kasus Gayus, dan masih banyak lagi kasus lain yang intinya adalah menggelapkan uang alias mengorupsi uang negara demi kepentingan pribadi semakin ramai menjadi perbincangan publik.
            Semua masalah korupsi yang telah saya sebutkan tadi adalah masalah yang bisa dikatakan sebagai masalah yang datang dari kalangan atas/ kalangan penguasa yang membahas masalah uang. Intinya, uang adalah hal yang paling sensitif bagi semua orang. Terutama untuk anak kos-kosan, apalagi di akhir bulan. Anak kos-kosan dalam hal ini identik dengan mahasiswa, yang sekitar 80% dari 100%-nya merupakan pendatang dari luar daerah yang hidupnya di kos-kosan dengan membayar per bulan atau per tahun.  Hidup dari tanggungan orang tua. Mereka layaknya seorang yang digaji oleh orang tuanya. Tiap awal bulan mendapatkan kirirman untuk kelangsungan kuliahnya. Jumlah uang yang didapat per bulannya pun berfariasi. Mulai dari 250 ribu per bulan hingga 500 ribu atau bahkan 1 juta bagi mereka yang mampu. Apabila tidak dikirimkan, banyak protes dan tuntutan yang ditujukan kepada orang tua. Sungguh, uang menjadikan orang jadi durhaka. Kejam.
            Penghasilan alias kiriman tersebut kadang mencukupi biaya hidup sebulan kadang tidak sampai pertengahan bulan, uang bulanan tersebut habis lantaran banyaknya kebutuhan dari mahasiswa itu sendiri. Mulai dari tugas, kebutuhan makan, hingga kebutuhan pribadi. Banyak teman-teman yang hidup di kos-kosan yang mungkin untuk menghilangkan sedikit rasa stress di akhir bulan hingga mencipatakan slogan yang cukup mengocok perut dan mengais otak. Bunyinya adalah “kita ini di awal bulan makan  sari laut, pertengahan bulan makan sarimi, dan akhir bulan makan Saridon.” Mereka memilih Saridon _obat sakit kepala_ di akhir bulan, lantaran tak ada uang lagi untuk membiayai hidup. Apalagi jika akhir bulan dibubuhi lagi dengan tugas yang menumpuk, maka yakin dan percaya Saridon yang dikonsumsi itu akan bertambah. Obat penawar sebelum awal bulan yang dinanti datang lagi.
            Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual  sebenarnya harus mampu menjadi seorang yang kretif untuk mengatasi masalah uang. tidak hanya menunggu  dan menunggu dari orang tua. Banyak hal yang dapat dilakukan. Misalnya mencari kerja sampingan yang diperkirakan tidak mengganggu aktivitas perkuliahan. Mengojek saat istirahat atau tak ada jam kuliah, menjual pulsa yang modalnya lumayanlah untuk kategori mahasiswa, menjual gorengan, atau menjual pernak-pernik jilbab dapat dijadikan solusi untuk mengurangi jumlah Saridon di akhir bulan. Namun, tidak semua mahasiswa yang hidup dikos-kosan hidup dengan mengambil saridon sebagai solusi di akhir bulan. Banyak juga dari mereka yang sudah mampu hidup mandiri dengan meringankan beban orang tuanya dalam membiayai perkuliahannya. Selain mendapat beasiswa dari pemerintah karena ketekunannya dalam belajar, mereka juga mencari pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu jam kuliahnya. Sehingga, mahasiswa yang seperti ini tidak memerlukan  saridon di akhir bulan, malah memesan sari laut kembali.
            Jadi, mahasiswa yang hidup di kos-kosan tak selamanya memilih saridon yang menjadi solusi di akhir bulan. Menjadi tukang ojek atau menjual pulsa dapat menjadikan mereka tetap pada sari laut walaupun di akhir bulan. Meskipun, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang hanya mengharapkan dana dari orang tua untuk biaya hidup sehari-hari mereka. Menjadi mahasiswa yang kreatif dan mandiri itu adalah harapan dari semua orang terutama orang tua kita. Sungguh mulianya kita, mahasiswa , seorang yang berjihad di jalan Allah  juga menyenangkan hati orang tua.
*** SEKIAN ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dikomen aja ya!
sesungguhnya komentar teman-teman sangat membantu perbaikan isi blog ini. hehehe.... Terima Kasih ^_^