Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pagiiiii, jumpa lagi di Jumat pagi yang nikmat ini ya, apalagi seperti sekarang, ditemani secangkir teh hangat yang menambah semangat untu bermunajat. Alhamdulillah patut selalu diucap kapan, di mana, dan kapan pun tentunya.
Oh ya, pagi ini, aku ingin mempostingkan sebuah puisi yang berkisah tentang cinta, rindu, dan maaf. Tiga kata yang kadang butuh alasan saat kita mengucapkannya. Misalnya ini ya, "Anu, aku cinta sama kamu! Kok bisa?" atau "Anu, aku tiba-tiba rindu nih sama kamu! Kenapa bisa?" atau "Anu, aku minta maaf ya! Kenapa minta maaf?" yah, itu keluar tanpa kita rencanakan, karena memang dia telah berikatan dan susah untuk dilepas. Ibarat molekul gitu, saling mengikat dan tak bisa hadir tanpa yang lainnya. Tapi jangan takut untuk mencintai, merindukan, dan meminta maaf karena itu adalah hak manusia untuk memperindah hidupnya. ok ok ok!
wah wah wah, kayanya omongannya berat nih heheh... Daripada terlalu banyak ngomong, takut terkesan ngajarin gituu huhuh,,, baiklah langsung simak aja ya, puisi pendekku. Semoga bermanfaat dan menghibur ya!
Pagiiiii, jumpa lagi di Jumat pagi yang nikmat ini ya, apalagi seperti sekarang, ditemani secangkir teh hangat yang menambah semangat untu bermunajat. Alhamdulillah patut selalu diucap kapan, di mana, dan kapan pun tentunya.
Oh ya, pagi ini, aku ingin mempostingkan sebuah puisi yang berkisah tentang cinta, rindu, dan maaf. Tiga kata yang kadang butuh alasan saat kita mengucapkannya. Misalnya ini ya, "Anu, aku cinta sama kamu! Kok bisa?" atau "Anu, aku tiba-tiba rindu nih sama kamu! Kenapa bisa?" atau "Anu, aku minta maaf ya! Kenapa minta maaf?" yah, itu keluar tanpa kita rencanakan, karena memang dia telah berikatan dan susah untuk dilepas. Ibarat molekul gitu, saling mengikat dan tak bisa hadir tanpa yang lainnya. Tapi jangan takut untuk mencintai, merindukan, dan meminta maaf karena itu adalah hak manusia untuk memperindah hidupnya. ok ok ok!
wah wah wah, kayanya omongannya berat nih heheh... Daripada terlalu banyak ngomong, takut terkesan ngajarin gituu huhuh,,, baiklah langsung simak aja ya, puisi pendekku. Semoga bermanfaat dan menghibur ya!
MAAF
;untuk sahabat yang selalu menyayangiku
Ada
sebening embun yang tersimpan di pucuk Mei
Kian
hari menetes membasahi hati yang kering
Menebarkan
aroma bahagia dari putik dan benang-benang cinta
Mekar
membalut luka yang sempat tersemai
Di
sebagiannya;
Kutemukan
daun kering bertebaran di selasar hatiku
Sedikit
saja terinjak akan remuk tak akan berbentuk
Berserakkan,
menempel pada setiap linu dan penat yang menganga
Darah
pasti mengalir searus keringat yang berasa asin terpoles janji yang nyaris
manis
Air
mata mungkin hanya akan menjadi penawar pilu yang perih
Kini;
Tegak
kaki menopangku di ujung Mei
Menyemai
benih baru persis di dada kiriku
Memompa
darah merah, membawa air searus sungai yang dingin menghapus haus
Meredam
amarah yang tersulut bara emosi, dendam, dan kebencian
Merasuk
di antara ruas, menelusuk ke dalam sendi-sendi kata
Bahwa
maaf akan menghapus lembar-lembar kebencian
Bahwa
cinta akan membentuk beribu episode warna
Bahwa
rindu akan selalu membawa dekat hati yang berjarak
Maka
tak ada salahnya mengucap maaf untuk sebuah khilaf
Semarang, 30 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dikomen aja ya!
sesungguhnya komentar teman-teman sangat membantu perbaikan isi blog ini. hehehe.... Terima Kasih ^_^