Assalamu'alaiku Wr. Wb.
Haiii teman, apa kabar hari ini? Apa kabar Anda saat membuka dan membaca tulisan ini? Semoga baik dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin... Sama seperti aku disaat menulis ini, masih dalam kondisi baik dan semangat selalu. Alhamdulillah...
Oh ya, aku mau nanya nih, pernah ga teman-teman ditinggalin sama orang yang telah baik dan peduli sama kalian? Aku pernah loh dan rasanya itu sakit dan kehilangan luar biasa hikkkssss... Sampai-sampai sedikit berkurang makanku. Tapii lagi lagi dan lagi ternyata kita tidak boleh terlalu larut dalam suasanya. Bahaya loh kalau terlalu diambil hati. Bisa kurusan dan malahan bisa jatuh sakit. Aduuuhh rugi ples ples dong kalau gitu. hikkkss...
Makanya aku mencoba untuk membuat kehilangan itu menjadi berarti. Mau tahu tipsku? Tenang aja, ni aku bakalan share ke teman-teman. Simak ya!
Pertama, aku mencoba terus mengingat semua kebaikannya dan mengingat kesalahanku. Aku terus berpikir kalau dia pergi karena aku yang berbuat salah. Jadi, wajar dong kalau dia pergi.
Kedua, aku tanam frasa positive thinking dalam otakku bahwa dia pergi karena merasa tugasnya untuk membuatku bahgia sudah selesai dan kini dia punya seribu tugas lagi yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting dari aku. Makanya dia pergi.
Ketiga, Allah sudah rasa cukup mengirim dia untuk menghiburku karena kini aku sudah mulai bahagia sendiri. Allah rasa cukup untuk membuatku tidak mandiri, Dia merasa aku harus bergerak dan melaju untuk mencapai hasil yang maksimal.
Gimana? Keren kan tipsku? hehehe
Kini, walaupun tanpa dia, aku merasa sudah cukup karena Allah selalu bersamaku. Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita minta. Allah tahu apa yang kita tidak ketahui. Sekarang aku merasa nyaman dengan semua kebaikan yang telah dia berikan selama ini. Perpisahan bukan akhir dari segalannya. Doa bisa menyambung silaturahmi perpisahan. Rindu memang akan selalu ada dalam perpisahan, tapi bukan berarti pertemuan juga akan menghilangkan rindu. Malah pertemuan dan kebersamaan yang lama akan memperburuk rasa rindu. Makanya aku tidak pernah merasa sedih untuk kehilangan, aku hanya merasa sedih kenapa ada pertemuan. Tapi apapun itu, life must go on. Banyak cara Allah untuk membahagiakan hamba-Nya.
Doaku: semoga kini dia bahagia di sana, hidup dan terus berbuat yang terbaik lagi dari kemarin. Semoga Allah yang akan membalas semua kebaikannya karena aku belum sempat membalasnya. Semoga kita masih bisa bertemu di lain waktu. Terima kasih ya Allah atas pertemuanku dengannya kemarin.
*Untuk sahabatku: Eka Mustika
Haiii teman, apa kabar hari ini? Apa kabar Anda saat membuka dan membaca tulisan ini? Semoga baik dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin... Sama seperti aku disaat menulis ini, masih dalam kondisi baik dan semangat selalu. Alhamdulillah...
Oh ya, aku mau nanya nih, pernah ga teman-teman ditinggalin sama orang yang telah baik dan peduli sama kalian? Aku pernah loh dan rasanya itu sakit dan kehilangan luar biasa hikkkssss... Sampai-sampai sedikit berkurang makanku. Tapii lagi lagi dan lagi ternyata kita tidak boleh terlalu larut dalam suasanya. Bahaya loh kalau terlalu diambil hati. Bisa kurusan dan malahan bisa jatuh sakit. Aduuuhh rugi ples ples dong kalau gitu. hikkkss...
Makanya aku mencoba untuk membuat kehilangan itu menjadi berarti. Mau tahu tipsku? Tenang aja, ni aku bakalan share ke teman-teman. Simak ya!
Pertama, aku mencoba terus mengingat semua kebaikannya dan mengingat kesalahanku. Aku terus berpikir kalau dia pergi karena aku yang berbuat salah. Jadi, wajar dong kalau dia pergi.
Kedua, aku tanam frasa positive thinking dalam otakku bahwa dia pergi karena merasa tugasnya untuk membuatku bahgia sudah selesai dan kini dia punya seribu tugas lagi yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting dari aku. Makanya dia pergi.
Ketiga, Allah sudah rasa cukup mengirim dia untuk menghiburku karena kini aku sudah mulai bahagia sendiri. Allah rasa cukup untuk membuatku tidak mandiri, Dia merasa aku harus bergerak dan melaju untuk mencapai hasil yang maksimal.
Gimana? Keren kan tipsku? hehehe
Kini, walaupun tanpa dia, aku merasa sudah cukup karena Allah selalu bersamaku. Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita minta. Allah tahu apa yang kita tidak ketahui. Sekarang aku merasa nyaman dengan semua kebaikan yang telah dia berikan selama ini. Perpisahan bukan akhir dari segalannya. Doa bisa menyambung silaturahmi perpisahan. Rindu memang akan selalu ada dalam perpisahan, tapi bukan berarti pertemuan juga akan menghilangkan rindu. Malah pertemuan dan kebersamaan yang lama akan memperburuk rasa rindu. Makanya aku tidak pernah merasa sedih untuk kehilangan, aku hanya merasa sedih kenapa ada pertemuan. Tapi apapun itu, life must go on. Banyak cara Allah untuk membahagiakan hamba-Nya.
Doaku: semoga kini dia bahagia di sana, hidup dan terus berbuat yang terbaik lagi dari kemarin. Semoga Allah yang akan membalas semua kebaikannya karena aku belum sempat membalasnya. Semoga kita masih bisa bertemu di lain waktu. Terima kasih ya Allah atas pertemuanku dengannya kemarin.
*Untuk sahabatku: Eka Mustika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dikomen aja ya!
sesungguhnya komentar teman-teman sangat membantu perbaikan isi blog ini. hehehe.... Terima Kasih ^_^