Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Haiiii,,, Apa kabar? Baik dong pastinya heheh.. Aamiin.
Pernah ga teman-teman suka sama orang (lawan jenis) tanpa alasan? Aku pernah loh dan itu sangat luar biasa, pengennya biasa saj, tapi ga bisa, pengaruh setan kali ya heheh. Rasanya lain dan sungguh menyiksa. Pengen mengucap sesuatu saja rasanya susah, wal hasil kadang aku kira udah kelar ngomongnya, eh ternyata hanya dalam hati, kalau istilah bahasanya masih dalam konsep (parole) gitu,, ckck cukup membingungkan sih.
Tapiiii ingat teman, kalau belum saatnya, suka sih boleh-boleh saja asalkan jangan sampai berlebihan ya! Ingat dia belum muhrimmu loh, dia masih milik Allah dan kita apalagi aku belum diizinin tu sama Tuhan buat dekat-dekat sama dia. Jadi, inilah namanya perasaan yang terpendam kakakak.. Coba teman milih, mau pendam perasaan atau mau tenggelam dalam dosa? Hayooo mana kira-kira yang lebih baik? Kalau aku siih milih yang pertama. Insya Allah!
Nah, mendam perasaankan ga semudah balik telapak tangan ya, butuh kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan. Banyak cara yang bisa kita lakukan. Kata guru ngajiku, baiknya kita puasa atau memperbanyak ibadah lagi atau rajin berdoa karena kalau jodoh Allah pasti sampein tuh inginnya kita dan kalau bukan jodoh Allah pasti hilangin tuh perasaan tadi. Insya Allah, kita diberikan yang terbaik oleh Sang Maha Perencana Hidup. Tugas kita hanya berdoa dan berserah padanya.
Oh ya, selain beberapa cara di atas, aku juga melakukan satu hal yang aku anggap bisa menghiburku dan tidak berdosa karena ini dicurahkan dalam bentuk karya atau kreativitas. Aku nyampein semuanya dalam puisiku. Terserah pembacalah mau ngartiinnya gimana, tapi kalo aku sih itulah caraku selain cara-cara dari guru ngajiku tadi. okay... Selamat membaca ya, semoga ada manfaat dari puisi singkatku ini..
Haiiii,,, Apa kabar? Baik dong pastinya heheh.. Aamiin.
Pernah ga teman-teman suka sama orang (lawan jenis) tanpa alasan? Aku pernah loh dan itu sangat luar biasa, pengennya biasa saj, tapi ga bisa, pengaruh setan kali ya heheh. Rasanya lain dan sungguh menyiksa. Pengen mengucap sesuatu saja rasanya susah, wal hasil kadang aku kira udah kelar ngomongnya, eh ternyata hanya dalam hati, kalau istilah bahasanya masih dalam konsep (parole) gitu,, ckck cukup membingungkan sih.
Tapiiii ingat teman, kalau belum saatnya, suka sih boleh-boleh saja asalkan jangan sampai berlebihan ya! Ingat dia belum muhrimmu loh, dia masih milik Allah dan kita apalagi aku belum diizinin tu sama Tuhan buat dekat-dekat sama dia. Jadi, inilah namanya perasaan yang terpendam kakakak.. Coba teman milih, mau pendam perasaan atau mau tenggelam dalam dosa? Hayooo mana kira-kira yang lebih baik? Kalau aku siih milih yang pertama. Insya Allah!
Nah, mendam perasaankan ga semudah balik telapak tangan ya, butuh kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan. Banyak cara yang bisa kita lakukan. Kata guru ngajiku, baiknya kita puasa atau memperbanyak ibadah lagi atau rajin berdoa karena kalau jodoh Allah pasti sampein tuh inginnya kita dan kalau bukan jodoh Allah pasti hilangin tuh perasaan tadi. Insya Allah, kita diberikan yang terbaik oleh Sang Maha Perencana Hidup. Tugas kita hanya berdoa dan berserah padanya.
Oh ya, selain beberapa cara di atas, aku juga melakukan satu hal yang aku anggap bisa menghiburku dan tidak berdosa karena ini dicurahkan dalam bentuk karya atau kreativitas. Aku nyampein semuanya dalam puisiku. Terserah pembacalah mau ngartiinnya gimana, tapi kalo aku sih itulah caraku selain cara-cara dari guru ngajiku tadi. okay... Selamat membaca ya, semoga ada manfaat dari puisi singkatku ini..
Tanpa Alasan
Persis
di kursi tunggu yang bersebelahan
Waktu
itu, kita duduk dengan kebisuan kita masing-masing
Angin
malam sesekali menyapa seribu kekakuan
Namun
seolah tak hirau,
Sejenak
suasana membeku
Dari
sudut mata kutemukan mata yang lain mencuri sedikit senyumku
Kadang,
kurasa tawaku pecah saat mengingatnya
Semuanya
tanpa alasan
Lucunya,
aku menyapa dengan menyebut nama sendiri
Kurasa
nyata, ternyata masih dengan cerita dan emosi masing-masing
Kata-kata
membisu entah karena apa
Semuanya
tanpa alasan
Lama,
Detik-detik
kini mulai gerah dalam cuaca yang dingin
Lembut
angin seakan menampar-nampar kebisuanku
Dengan
dalih sesama saudara harus bertegur sapa
Sejak
itu, aku punya alasan untuk menceritakan bumi yang berputar, cuaca yang tak
menentu, musim yang berubah, dan aku yang ingin berkenalan denganmu
Semuanya
tanpa alasan
Karena
tak butuh alasan saat hati telah memilih
Semarang, 31 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dikomen aja ya!
sesungguhnya komentar teman-teman sangat membantu perbaikan isi blog ini. hehehe.... Terima Kasih ^_^