Assalamu’alaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh...
Ketenangan bagi seorang
muslim bisa ia dapatkan dari keyakinannya kepada Allah bahwa segala sesuatu
yang terjadi di alam ini tak pernah lepas dari pengawasan dan perhatian-Nya. Ia
meyakini sepenuhnya bahwa peristiwa dan kejadian yang menimpa dirinya selalu
datang dari kehendak-Nya baik yang sudah, sedang, maupun yang akan terjadi.
Bukankah Allah telah berfirman dalam alquran bahwa, “... Allah berkuasa
terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak menyadarinya.” (QS.
Yusuf (12): 21)
Ya, dari rentetan
kalimat di atas, bisa saja kita memahaminya sebagai takdir. Takdir yang telah
Allah tuliskan untuk makhluk-Nya. Akan tetapi, itu hanyalah sebuah pengantar.
Saya tidak ingin jauh berputar-putar pada hal tersebut. Ada satu cerita yang
ingin saya hadirkan dalam tulisan saya kali ini. Cerita tentang sebuah
kebudayaan yang islami dalam sebuah peradaban kecil, saya menyebutnya
universitas, yakni budaya akademik islami (BUDAI) di Universitas Islam Sultan
Agung.
Langsug saja ya! Budaya
akademik islami atau biasa disingkat dengan kata BUDAI oleh sivitas akademik
yang ada di dalamnya telah menjadi program unggulan dan memang hal itu terbukti.
BUDAI mampu menjadi sebuah kebiasaan yang menurutku itu cukup unik dan luar
biasa. Mengapa saya berani mengatakan demikian? Karena saya merasa ada suatu
nilai atau value yang ada dalam implementasinya. Kita ambil saja contoh
kecilnya, kewajiban berjilbab untuk mahasiswa, pegawai, dan staf tata usaha
(ups, terkecuali laki-laki ya, jangan sampai deh..) yang ada dan menjadi bagian
dari universitas.
Memang sih, pada
prinsipnya berjilbab adalah kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah
kepada semua muslimah di dunia ini. Muslimah juga pasti sudah tahu kewajiban
itu. Hanya saja, untuk memakai tak semuanya mau. Mengapa ya? Jawabannya, banyak
alasan untuk hal itu. Mulai dari masalah karir, mengurangi aura kecantikan,
merasa tidak nyaman, belum siap, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadikan
muslimah masih sulit dikenali sebagai seorang muslimah sejati. Akan tetapi, hal
ini tidak terjadi di Unissula.
Alhamdulillah sejak
dicanangkannya program BUDAI di Unissula tahun .... semua sivitas akademik yang
perempuan, sudah siap untuk mengimplementasikan kewajiban berjilbab ini sebagai
sesuatu yang memang harus dipatuhi. Walaupun untuk mencari hakikat berjilbab
sesungguhnya masih jarang ditemukan, akan tetapi untuk sebuah pencapaian yang
luar biasa ini sudah mengahruskan dua jempol tangan saya kupersembahkan untuk
sang pencanang program ini. Istilah gaulnya two thumb for you deh!
Ada sebuah cerita dari
seorang mahasiswa tentang pengalamannya berada di Unissula. Sebut saja namanya
Anissa. Dia mengatakan bahwa berada di Unissula adalah suatu keberuntungan
untuknya. Ada kesyukuran yang besar yang selalu dia ungkapkan jika menyebut
Unissula. Menurutnya Unissula telah menjadikannya sebagai muslimah yang
sesungguhnya. Dahulu dia juga sempat mengungkapkan beberapa alasan tentang
seseorang yang tak mau berjilbab, tapi sekarang dia merasa malu jika mendengar
kata-kata itu keluar dari kaum muslimah yang
belum berjilbab. Saya jadi penasaran, koq bisa? Ternyata semua itu
berkat kewajiban berjilbab, berkat BUDAI.
Awalnya, dia selalu
dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar menggunakan jilbab kemanapun dia pergi.
Namun dia tak pernah mau mempedulikan itu. Hingga pada suatu hari, dia harus
menjatuhkan pilihan untuk memilih Unissula sebagai tempat melanjutkan
sekolahnya, sulit memang. Itupun karena keterpaksaan setelah dia tidak lolos
dari beberapa jalur beasiswa yang dipilihnya di beberapa kampus ternama di
negara ini.
Setelah dia resmi
menjadi mahasiswa Unissula, teman dekatnya mengatakan bahwa di Unissula harus
selalu menggunakan jilbab, itu sudah menjadi aturan. Namun entah mengapa dia
merasa biasa-biasa saja untuk kewajiban itu. Hingga pada akhirnya, dia
merasakan efek BUDAI yang luar biasa dalam kesehariannya di Unissula, yang
menjadikannya tak mau lagi melepas jilbabnya ke mana pun dia pergi. Dia sempat
mengatakan padaku, “Mungkin inilah yang di sebut takdir. Takdir yang
mengharuskanku untuk memilih jalan ini, jalan lurus yang selalu bermanfaat
buatku. Insya Allah di dunia dan akhiratku.” Akhirnya, kuaminkan (aamiin!)
Ya, itulah sebuah kisah
sederhana dari sahabatku yang kini selalu tampil anggun dan cantik dengan
jilbabnya yang sesuai dengan syariat islam. Pokoknya, saya bisa mengatakan dia
telah sholehah sekarang. Subhanallah.
Takdir. Ya, kata ini
selalu membawa kita pada pilihan-pilihan. Terkadang menjorokkan kita pada
pilihan untuk menerima sesuatu yang menurut kita itu sangat sulit untuk
dilewati. Namun jika kita yakin akan kebaikan Allah, kita akan selalu menjadi
makhluk yang bahagia. Bukankah Allah telah berfirman, “... boleh jadi kamu
tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyenangi sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah (2): 216) Tuh kan, akhirnya kembali lagi
ke keyakinan kita akan takdir.
Oh ya, program BUDAI
bukan hanya kewajiban berjilbab loh. Masih banyak kegiatan lain, misalnya
kewajiban meramaikan masjid dengan mengikuti
shalat berjamaah untuk semua shalat wajib, keharusan untuk tidak merokok
bagi kaum adam di sekitar kampus, keharusan untuk memperlancar kemampuan
membaca alquran, dan lain-lain. Intinya, semuanya untuk mewujudkan niat tulus
Unissula dalam jargon unggulannya, “Bismillah, Membangun Khairuh Ummah!”
Baiklah. Saya kira
cukup sampai di sini dulu tulisan sederhanaku untuk hari ini. Semoga bermanfaat
dan memberi arti bagi siapa pun yang membacanya. Terima kasih sudah mau
membacanya dan semoga selalu menjadi cantik dan gagah bagi yang mau memberi
komentar heheh... (always ^_^)
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi
Wabarokatuh...
ternyata sudah di semarang.
BalasHapusjurusan apa??
heheh Iya kaka,,,
BalasHapusjurusan Pendidikan Agama Islam.
kita dmna skrg?
okee aq koment ya bet-bet,,
BalasHapusini tugas BUDAI makul apa ya?? seingatku qt mmg prn dsru buat tulisan tntg BUDAI dkampuz, tp sy lupa makul ap,,,
hhmmm,,,, tulisanq jg ad wkt itu, seingtq sihh gtuu, tp hilang bersama dg lepi.. -_-