Kamis, 06 Maret 2014

Ingin Selalu Dekat DenganMu...

            Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabar teman-teman semua? Semoga selalu berada dalam lindungan-Nya. Dalam ketetapan hati pada keimanan yang hakiki tanpa takut pada semua cobaan dan ujian dari Allah swt. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Allah, Muhammad saw., sahabat, dan keluarganya. Semoga hidayah selalu mengiringi langkah-langkah kita. Aamiin...
Pernah ngga teman-teman merasa sedang berada dalam ujian Allah? Pernah ngga mengatakan kalau itu adalah ujian? Alhamdulillah kalau seandainya “iya”, karena hanya orang-orang yang berimanlah yang mengetahui bahwa ia sedang diuji. Ujian itu ternyata bukan hanya saat kita kesusahan, misalnya: ditimpa bencana alam, kehilangan orang tua, atau tidak punya beras untuk dimakan. Melainkan juga, saat kita senang, misalnya mendapat juara di kelas, terlahir dari keluarga kaya dan serba berkecukupan, dikaruniai wajah yang ganteng/cantik ternyata juga adalah ujian. Bahkan ujian pada jenis ini adalah yang terberat loh. Mengapa? Karena saat kita berada dalam zona kebahagiaan dan serba tercukupi segala kebutuhan kadangkala kita lupa siapa yang memberinya. Lupa bersyukur, lupa mengingat, dan yang parahnya kadangkala merasa menjadi yang terhebat di antara makhluk, nauzubillah....

            Kesenangan dan kesengsaraan adalah ujian dari Allah. Hal itu sudah menjadi konsekuensi kita sebagai akhluk-Nya. Dalam alquran surah Al Mulk: 1-2 Allah berfirman, “Maha Suci Allah yang menguasai segala kerajaan , dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa Maha Pengampun.” 
            Allah tidak pernah menguji untuk merendahkan kita, Allah berkehendak menguji untuk meningkatkan keimanan kita. Untuk melihat siapa yang paling bertakwa di antara semua makhluk-Nya. Karena sesungguhnya Allah hanya menilai kita dengan melihat tingkat ketakwaan kita pada-Nya. Bukankah ketika kita hendak diluluskan dalam suatu jenjang persekolahan kita musti diuji? Begitupula dengan hidup. Kita harus melewati tahap ujian hidup untuk memasuki derajat keimanan yang baru dan lebih tinggi dari sebelumnya.
            Allah melakukan sesuatu pasti ada tujuannya, pasti akan selalu ada hikmah di balik semuanya. Entah itu berupa hal baik entah hal buruk. Kitalah sebagai hama-Nya yang harus selalu berikhtar untuk diberi solusi dan cara terbaik untuk smua ujianyang diberikan setiap saat. Kita harus menjadi seorang yang hamba yang memiliki istirja’ ­(saat kita diuji kita mengucap inna lillah wa inna ilaihi roojiuun... segalanya dari Allah maka akan kembali kepada-Nya pula). Yakinilah bahwa tidak ada satupun daun yang jatuh di muka bumi ini kecuali atas izin Allah swt. Dalam Al Hadid: 22 Allah berfirman, “Setiap bencana yang menimpa bumi dan menimpa diri kamu sendiri, semuanya telah tertulis dalam lauh mahfudz jauh sebelum kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.
            Rasulullah mengatakan bahwa akan datang satu masa, di mana umat Islam akan berada dalam kondisi yang sangat banyak, namun mereka seperti buih. Buih yang akan hilang saat angin menghempaskannya. Tidak ada manfaat yang bisa ia berikan. Itulah manusia-manusia yang lalai pada setiap ujian yang diberikan kepadanya. Sewajarnyalah kita selalu menginstropeksi diri pada setiap perkara dalah hidupnya. Sekecil apapun itu jangan dianggap sepele.

            Sudah dulu ya! Semoga bermanfaat dan tetap menguatkan keimanan kita semua. “Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dikomen aja ya!
sesungguhnya komentar teman-teman sangat membantu perbaikan isi blog ini. hehehe.... Terima Kasih ^_^