Sedikit tentang kaidah bahasa Muna... moga bermanfaat deh

KENDARI, 15 SEPTEMBER 2009

Membuktikan fonem bahasa daerah Muna dengan menggunakan cara KLS (Kontras Lingkungan yang Sama), yang dikenal dengan pasangan minimal.

1.    Kata ala yang berarti ambil è   - kala artinya pergi

-  hala artinya salah

-  sala artinya jalan/celana

-  tala artinya talang

-  mala artinya lemah

-  ğala (ghala) artinya pagar

            Jadi, fonem h, k, m, s,  t, dan gh(ğ) pada contoh di atas adalah fonemis karena setiap katanya mengandung makna yang berbeda.

2.    Kata olu yang berarti awan è - lolu artinya bodoh

                                                      - tolu artinya tiga

                                                       - golu artinya bola

                                                       - Бolu (bholu) artinya sampah

Jadi, fonem g, l, t, dan Б (bh) pada contoh di atas adalah fonemis karena setiap katanya mengandung makna yang berbeda.

3.    Kata otu yang berarti kutu è - fotu  artinya kepala

-   Бotu (bhotu) artinya putus

-   ğotu (ghotu) artinya kentut

Jadi, fonem f, ğ(gh), Б(bh) pada contoh di atas adalah fonemis karena setiap kata yang dibangunnya mengandung makna yang berbeda.

4.    Kata oro yang berarti kikir è - boro artinya suntik

-   horo artinya terbang

-   moro artinya kabur

-   soro artinya mundur

Jadi, fonem oro yang telah ditambahkan dengan fonem b, m, h, dan s menjadi berubah makna sehingga fonem b, h, m, dan s adalah fonemis.

5.    Kata uta yang berarti petik è - ruta artinya nakal

-   suta artinya piring plastik

-   kuta artinya putus

Jadi, fonem uta setelah ditambahkan dengan fonem r, s, dan k menjadi berubah makna, sehingga fonem r, s, dan k merupakan fonemis.

            Kemudian untuk kata wεmbε (pukul), mεmbε (kambing), dan tεmbε (tawar), kehadiran menciptakan makna yang berbeda pada setiap katanya. Jadi, fonem k, m, dan t merupakan fonemis. Begitupula untuk kata loli (tukar), doli (balik), toli (ingus), ğoli/gholi (beli), dan dholi (putar). Kehadiran fonem d, l, t, ğ(gh), dan dh pada kata oli mampu membedakan makna/ menciptakan makna baru. Jadi, untuk fonem d, l, t, ğ(gh), dan dh adalah fonemis.

***SEKIAN DAN TERIMA KASIH***